Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Januari 2010

Kepada Puteriku

Tulisan dibawah ini adalah jawaban dari surat seorang pemuda bernama M.A, berasal dari Ismailiyah, Mesir. Ia meminta agar aku menjawab suratnya dan menybarluaskan di mass media.

Surat itu aku terima di tahun 1955, dan pada tahun yang sama aku jawab dan aku sebarluaskan.

Puteraku,

Kenapa engkau tulis surat itu dengan perasaan ragu dan malu ? Apakah engkau kira hanya engkau saja yang punya perasaan seperti itu.

Puteraku, getaran dan godaan syaraf yang disebabkan membaranya nafsu syahwat bukan engkau saja yang merasakannya. Itu penyakit umum para remaja. Tenangkan hatimu, keluhanmu bukan hanya engkau saja yang merasakannya.

Puteraku, usiamu yang baru tujuh belas tahun, engkau sering tidak bisa tidur karena godaan seksual, sebenarnya godaan seperti itu juga diraskan oleh orang-orang lain, muda ataupun tua.

Orang yang kurang bisa merasakan nikmatnya tidur, murid yang mengabaikan pelajaran, seorang yang melalaikan pekerjaan atau perdagangannya, syair dan pantun yang ditulis oleh para sastrawan, ungkapan hati dan para penulis terkenal dengan bumbu rayu dan kemesraan, semuanya adalah serupa dengan godaan nafsu sebagaimana yang engkau alami sekarang ini.

Engkau ungkapkan dengan terbuka. Lalu orang lain tahu, dengan pengharapan agar mereka tidak mudah tertipu, sementara mereka menutup-nutupi seperti permen coklat yang dibungkus dengan rapi dan indah.

Engkau teguk air dari sumbernya langsung ke mulutmu, sedangkan yang lain minum dengan dengan gelas terukir emas. Air di gelas Abu Nawas yang pernah dimiliki Kaisar Persia, serupa dengan air dari mata air yang engkau minum.

Nafsu syahwat (seksual) yang engkau uraikan dalam suratmu itu adalah sama dengan nafsu syahwat yang di uraikan dengan cumbuan para penyair atau gambar-gambar dari para pelukis atau suara merdu dari penyanyi.

Engkau sampaikan masalahmu dengan hati terbuka, sedang orang lain berusaha menyembunyikan isi hati nuraninya. Ketahuilah puteraku, penyakit yang paling berbahaya adalah yang tersembunyi.

Gejala yang timbul terhadap seorang seusiamau yaitu: Nafsu yang semula tenang, timbul dan bergejolak. Syaraf menjadi tegang, dunia terasa berubah, manusia tampak beda, tidak lagiterliahat wanita dalam keadaan sebenarnya, yaitu manusia yang tercipta dari daging dan darah, yang punya kelebihan dan kekurangan. Baginya wanita adalah segalanya, tumpuan harapan dan cita-citanya. Wanita dipuja-puja, dijadikan makhluk idaman, tanpa sedikitpun ada kekurangan atau kelemahan. Indah……… menarik……….. menawan……….. sempurna……… seperti indahnya patung buatan pemahat terkenal.

Patung bagi seorang penyembah berhala adalah Tuhan, sedang wanita bagi pria yang dalam keadaan mabok cinta adalah berhala khayalan.

Memang kejadian seperti itu wajar dan dapat diterima akal. Tetapi menjadi tidak wajar dan tidak masuk akal ialah kalau seorang remaja yang masih dalam usia limma belas tahun sudah dilanda gejolak seperti itu, padahal anak seusia itu masih harus belajar dan sekolah sampai……ya, kira-kira dua puluh lima tahun.

Lalu apa yang harus dilakukannya selama lebih kurang sepuluh tahun itu ? Yang pada masa-masa itu gejolak seksual datang bertubi-tubi, membara dan mebakarnya? Ini satu tantangan !

Kalau kita kembali dan berpegang pada sunatullah dan tabiat nafsu, obatnya ialah…… kawin !

Aturan hukum dan masyarakat atau bimbingan dan tuntutan ilmu pengetahuan memberi 3 pilihan kepada kita sebagai jalan keluarnya.

Ketiganya buruk, kecuali yang keempat, yaitu jalan yang diberikan Allah, yaitu…….kawin !

Pertama: menuruti insting dn bayanga nafsu syahwat. Selalu mengisi pikiran dengan gambar-gambar porno, apakah lewat film, cerita jorok, gambar dan potret perempuan telanjang. Apa yang dikhayalkan, dilihat, dibaca dan didengar adalah wanita cabul. Semua dapat dilihat setiap waktu.

Bangun tidur terlihat di dinding kamar, membaca buku pelajaran, tersanding dimeja, pendeknya di semua kegiatan, apakah dalam alam sadar atau pun mimpi.

Cara untuk melupakan dengan jalan seperti ini malah justru akan membayang dan mengganggu pikiran, sehingga akan merusak syaraf dan berakibat gila atau putus asa.

Kedua: melakukan masturbasi (istimnaa).

Kebiasaan buruk ini paling ringan dari ketiga alternatif.

Cara masturbasi ini apabila dilakukan berlebih-lebihan dapat mengganggu keseimbangan jiwa, timbul perasaan sedih, tubuh lemah, mudah sakit, terlihat tua sebelum waktunya, murung, muka pucat, menyendiri, menjauhkan diri dari pergaulan, masyarakat, malu bertemu orang, takut risiko hidup, menghindar dari setiap tanggung jawab. Ia mati sebelum mati.

Ketiga: ikut menimba dari sumur dosa dan meraskan kelezatan dari yang haram, menempuh jalan sesat, menjadi langganan rumah-rumah pelacuran, merusak kesehatan, meruntuhkan kepemudaannya dan agamanya, merobek-robek baju agamanya sekedar menukar dengan kenikmatan yang sebentar dirasakan.

Apabila anda terus hidup dalam dunia perzinaan, sehingga mebuat anda putus sekolah atau anda kehilangan pekerjaan dan jabatan, kehilangan ilmu pengetahuan yang anda cita-citakan, maka berarti anda tidak lagi mempunyai daya, kemampuan, kekuatan dan gairah untuk bekerja secara bebas.

Puteraku, jangan engkau kira bahwa sekali berbuat zina engkau kemudia akan berhenti, puas dan kenyang. Tidak ! Sekali engkau berhubunga dengan wanita, engkau akan lebih bernafsu kepada wanita-wanita lain. Seperti halnya minum air asin, bertambah banyak minum bertambah rasa hausnya.

Banyak pelacur engkau gauli, sepuluh, seratus, seribu pelacur engkau tidur, lalu engkau temukan satu yang menolak, pasti dengan segala cara engkau berupaya mendapatkannya.

Andaikata engkau bisa membayar harga wanita, berapa saja, karena harta dan kekuasaanmu, apakah tubuhmu akan mampu melakukannya ? Apakah kesehatan dan kekuatan tubuhmu yang punya batas itu akan mampu menuruti nafsu syahwat yang besar itu ?

Kita kenal jago-jago olahraga kaliber dunia, atletik gulat, sepak bola atau lainya. Tetapi, karena mereka menuruti dorongn nafsu syahwat, akhirnya runtuh prestasinya.

Suatu keajaiban dan hikmah kebijaksanaan Allah ialah memberi ganjaran bagi mereka yang beramal baik dan berakhlak mulia yaitu diberi kesehatan dan kesegaran tubuh. Sebaliknya, Allah memberi hukuman bagi mereka yang melakukan perbuatan rendah dan kotor berupa kelemahan tubuh dan penyakit.1)

1) Allah SWT memberi pelajaran dengan mengirim peringatan-peringatan, agar kita dapat mengambil hikmahnya. DisebarNya penyakit berbahaya seperti yang kita lihat sekarang ini. dokter dibuat bingung mengatasinya, AIDS misalnya. penyakit ini datang lewat mereka yang doyan melakukan homosex.

nanti, suatu ketika, jika dokter sudah dapat menemukan untuk penyembuhan penyakit itu, Allah akan mengirim penyakit baru. terus, peringatan demi peringatan dismpaikan pada manusia. sampai pada bencana yang terakhir, yang manusia tidak dapat menolak dan mencegahnya, yaitu hari kiamat. ketika itu, api nerka menyala, membakar setiap orang kufur dan berdosa.

Kita bisa saksikan, betapa banyak orang-orang yang umurnya baru berkisar tiga puluh tahun, karena mereka banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang membawa kerugian pada dirinya, nampaknya fisik dan wajahnya seolah berumur enam puluh tahun.

Ada pepatah dari Barat: “Barang siapa memelihara usia mudanya, maka ia akan terpelihara pada usia tuanya”.

Apabila manusia dibiarkan hidup sesuai dengan instingnya (watak) tanpa digoda dan dirangsang oleh gambar-gambar cerita atau film porno, wanita telanjang dan pelacuran, tentu nafsu syahwatnya akan dapat dibatasi, misalnya sekali dua kali dalam sebulan.

Menurut ilmu pengetahuan, bahwa makhluk hewan (seperti halnya manusia) semakin menaingkat tingkat kemajuannya, semakin berkurang nafsu bersetubuhnya dan semakin lama pula masa kehamilannya.

Binatang, seperti ayam, bersetubuh setiap hari, karena masa bertelurnya setiap hari. Tetapi kucing (dari jenis hewan menyusui bersetubuh beberapa kali saja dalam setahun, sebab hamilnya hanya sekali dua kali dalam setahunnya. Biasanya, musim kucing hamil pada bulan Februari.

Manusia lebih tinggi dan lebih maju dari kucing, tapi kenapa manusia bersetubuh terus menerus tanpa musim ?

Setahun penuh tanpa mengenal waktu, kenapa ? Sebabnya ialah, karena manusia mendapat godaan dan rayuan yang selalu mengganggu.

Malapetaka bagi manusia ini memang sengaja dibuat oleh mereka, kawan-kawan iblis dengan berbagai cara. Para wanita diperindah, disuruhnya untuk memakai pakaian terbuka dan setengah telanjang. Bercampur dan bergaul bebas atas nama kemajuan, zaman modern dan sampai akhirnya melakukan seks bebas.

Mereka menangani dan mengurusi kaum wanita persisi seperti pedagang kambing. Kambing-kambing dipelihara, diberi makan, dilindungi supaya gemuk, dengan tujuan…… disembelih.

Para sponsor percampuran bebas menyebarluaskan ide-ide porno dengan penampilan yang sama sekali tidak sopan dan brutal. Mereka berhasil masuk ke sekolah dengan mode pakaian setengah telanjang sewaktu siswa olah raga atau senam. Berpakaian celana pendek, ketat dan kaos yang ketat pula.

Lewat wisatawan yang begitu nekat melepaskan pakaian di pantai-pantai.

Mereka berupaya sudah sejak lama, berjalan perlahan, penuh kesabaran dan sistematis. Pesan-pesan iblis disambut dan dilaksanakan.

Liberalisasi seks lewat video sudah sampai ke tingkat mengkhawatirkan dan lepas kendali. Benar-benar ancaman serius kepada kehidupan pelajar dan remaja.

Apabila Qosim Amir, tokoh penganjur percampuran bebas bangkit dari kuburnya, pasti akan terheran melihatnya. Ia benar-benar kaget seperti orang kesambar petir. Sebab yang dikehendaki bukanlah kebebasan seperti sekarang ini.

Puteraku …….saya berani memastikan kepadamu, bahwa maslah seks pada hakekatnya adalah masalah yang lebih ringan dan lebih sepele dari apa yang engkau gambarkan.

Masalah seks engkau bicarakan dan besar-besarkan, padahal ia lebih kecil dari yang engkau bayangkan. Engkau bicarakan dan engkau bahas lebih besar dari kenyataannya. Engkau sifatkan ia lebih luas dalam nafsu manusia dari perbuatannya.

Memang itu merupakan seni.

Seni pantun, serita, foto dan nyanyian.

Sesuatu yang mempercantik kaum wanita, memperindah cinta, mempertinggi khayalan dan impian, mendorong para pemuda ke arah gambaran yang berlipat ganda dari perasaan yang sebenarnya.

Memang, dorongan syahwat bisa membutakan dan membuat tuli pendengaran.

Apabila kita coba renungkan masalah syahwat ini dengan pikiran yang tenang, dengan akal sehat dan bukan dengan dorongan syaraf emosi dan nafsu syahwat itu sendiri, tentu pandangan kita tidak akan keliru jauh.

Rayuan tidak akan mempan dan berhasil tanpa ajakan dan dorongan kawan jahat. Ia akan menuntun, menunjuk jalan, mengemudikan kendaraan, kemudian membukakan pintu sampai engkau berada di tempat terkutuk.

Wahai puteraku…….semua itu adalah penyakit. Lalu, masalahnya sekarang, apa obatnya ?

Obat mujarab yang dapat menyembuhkannya ialah kembali kepada sunnah Allah dan ketetapan ajaran-ajaranNya.

Allah tidak akan melarang atau mengharamkan sesuatu, kecuali digantiNya dengan yang baik.

Allah mengharamkan riba, tetapi menggantinya dengan perdagangan. Allah mengharamkan zina, digantinya dengan pernikahan dan perkawinan.

Jadi, obat penyembuh dari penyakit itu ialah kawin !

Ini cara yang halal dan satu-satunya jalan menuju perbaikan.

Aku menyarankan agar organisasi sosial kemasyarakatan Islam dan lembaga-lembaga apa saja yang mengurusi ummat Islam agar membentuk suaha baru yang berkaitan dengan masalah perkawinan. Wadah ini bertugas memberi anjuran, mengajak dan memberi kemudahan kepada para pemuda untuk kawin.

Puteraku………apabila engkau tidak bisa menikah (karena alasan-alasan tertentu) dan engkau sulit menghindar dari perbuatan kotor, maka tingkatkan jiwa, akal, hati dan jasad jasmani lebih dekat lagi kepada Allah. Lebih tekun beribadah, menyibukkan diri dengan pekerjaan atau keterampilan, ikut olahraga, musik atau lainnya.

Resep kedua ini alternatif sifatnya. Tapi cukup ampuh, kuat dan bermanfaat sebagai pertahanan sementara.

Manusia pasti suka dan cinta pada dirinya. Kalau dia mengahadap cermin, melihat tubuhnya yang atletis, tentu tak akan mudah dikorbankan hanya karena kerlingan mata wanita.

Puteraku, kalau kita dengar omongan para perusak atau orang-orang yang lengah dan lalai, mereka mengatakan bahwa untuk menyembuhkan dekadensi moral di masyarakat yaitu dengan membiasakan percampuran bebas antara laki-laki dan perempuan.

Dengan cara itu keganasan nafsu syahwat dapat dilemahkan dan dipadamkan. pelacuran terselubung bisa dihilangkan dan dibuat lokalisasi resmi untuk wanita pelacur yang diawasi. Sungguh alasan-alasan seperti itu nol besar.

Mereka negara-negara non Islam telah mempraktekkan teori seperti itu, ternyata hasilnya justru dekadensi moral dan rangsangan nafsu syahwat makin meluas1).

1) Negara-negara Skandinavia memberi kebebasan penuh kepada rakyatnya untuk melakukan pergaulan seks secara terbuka. Mmereka diberi kebebasan mengumbar nafsu syahwat tanpa kendali.

Pertanyaannya sekarang: “Apakah dengan cara begitu mereka dapat hidup bahagia?”. Mereka justru pemecah rekor dalam kasus bunuh diri, enyakit syaraf, narkotika dan obat-obata terlarang dan apa saja yang mendorong mereka untuk lari dari tanggung jawab kehidupan. Pornografi telah melampaui batas-batas yang dapat ditolerir masyarakat.

Tindakan brutal terhadap wanita sudah mencapai puncaknya, sampai membuat muak warga.

Kaset-kaset video dijual seperti kacang goreng, tersebar dimana-mana. Film blue yang kelewat serem sudah menjadi pemandangan biasa ditelevisi.

Masyarakat disana sendiri sebenarnya banyak yang tidak setuju. Prisawan televisi banyak yang protes. Tapi rupanya pemerintah belum mau mengerti, tetap memberi jalan dan merestui.

Apabila lokalisasi wanita tunasusila dilegalisir, konsekuensinya, jumlah wanitanya harus disediakan sesuai dengan kebutuhan pemudanya, tempatnya harus diperluas agar dapat menampung pertemuan keduanya.

Mislanya, di kota yang berpenduduk dua setengah juta jiwa, jumlah pemudanya mencapai dua ratus ribu, maka paling tidak diperlukan lebih dari sepuluh ribu wanita yang siap pakai.

Untuk menjaga “keadilan”, apabila laki-laki dibolehkan mendatangi tempat pelacuran tanpa dibutuhkan kawin, lalu bagaimana nasib puteri-puterinya ?

Apakah untuk mereka harus juga disediakan tempat-tempat pencari kepuasan seks yang penghuninya laki-laki ?

Omong kosong puteraku.

Demi Allah, semua itu bohong besar.

Mereka tidak berbicara berdasar petunjuk akal.

Mereka berbicara dengan watak dan insting hawa nafsu.

Mereka tidak menghendaki perbaikan akhlak, moral dan budi pekerti.

Mereka tidak menghendaki kemajuan kaum wanita.

Mereka tidak menginginkan meningkatnya jiwa keolahragaan dan tersebarnya olah raga.

Mereka juga tidak mengharapkan perbaikan kehidupan kampus, suasana kemahasiswaan dan pelajar.

Jika mereka itu berkata apa yang dilakukannya adalah untuk semua seperti diatas, hanya sebagai slogan kosong.

Mereka punya konsep, sewaktu-waktu dengan slogan-slogan baru untuk mensukseskan program-programnya dengan mengelabui masyarakat.

Puteraku, mereka menghendaki agar puteri-puteri dan adik-adikmu keluar rumah untuk dilihat auratnya, dinikmati oleh yang halal dan yang haram, bisa diajak pergi bersama untuk menamani kemana saja dan acara apa saja, bisa mengiburnya dengan berdansa atau di tempat tidur.

Banyak orang tua tertipu. Mereka rela menerima pengorbanan puteri-puterinya hanya sekedar mendapat predikat modern.

Apa jadinya jika semua itu terjadi wahai puteraku ?

Naudzu billaahimindzaalik.

Puteraku, jangan ragu engkau untuk menulis surat kepadaku apabila engkau anggap jawaban suratmu ini kurang memuaskanmu.

Engkau jangan merasa malu jika memiliki nafsu syahwat yang membara. Itu adalah sebagai pemberian Allah kepadamu. Dan itu pula sebagai pertanda bahwa engkau punya kekuatan tubuh dan keperkasaan sebagai pemuda.

Puteraku, kesimpulan dari nasehatku adalah, bahwa engkau harus segera kawin. Hanya itu obat yang paling ampuh.

Apabila engkau belum mungkin, engkau harus menjaga diri dan takut pada larangan Allah. Engkau tekun beribadah, menuntut ilmu, menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan, apa kesenian, olah raga, organisasi atau lainya.

Itulah jalan keluar dan obat yang mengandung kenikmatan.

Puteraku, membalas pertanyaanmu akan sangat panjang. Inilah sekedar untuk memenuhi waktu, memanfaatkan kesempatan dalam memberi jawaban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar